Dinilai Tak Sesuai Anggaran, "Serah Terima Mushola Al Ridha Dari Dinas Perkim Medan ke BKM Ditolak"



MEDAN - Nusantaradaily.id: Penyerahan pembangunan rumah ibadah Musholla Al Ridha yang baru selesai dikerjakan oleh Dinas Perkim Medan, yang akan diserahkan pihak Perkim kepada Badan Kemakmuran Musholla (BKM) Al Ridha, ditolak.

Penolakan penyerahan Musholla Al Ridha tersebut disaksikan Kepala Lingkungan VIII Zhairan dan dua mantan Kepling VIII yakni, Januar Panyalai dan Munir SK serta jajaran pengurus BKM juga perwakilan ahli waris pewakaf Mushola Al Ridha, Solihan Hasibuan, Rabu (26/2/2025) malam.

Dalam penyerahan itu, pihak Perkim mengajukan berita acara serah terima (administrasi surat.red) yang sudah dibawa Perkim untuk ditandatangani BKM. Namun sebelum ditandatangani, surat serah terima tersebut terlebih dahulu dibaca tidak serta merta diterima begitu saja.

Seketika membaca, alangkah terkejutnya anggaran pembangunan Musholla Al Ridha yang baru dikerjakan itu, ternyata sebesar Rp.1,1 milyar lebih. Dilihat dari pembangunan yang dikerjakan itu, diperkirakan tidak sampai sebesar itu biayanya, sehingga pihak BKM belum menanda tangani serah terima tersebut.

Diduga pembangunan musholla Al Ridha tersebut "mark up" anggaran, hal inilah yang membuat kecurigaan pihak BKM, karena tidak sesuai dengan fisik yang dibangun. 

Namun pihak Perkim ngotot untuk segera ditandatangani BKM, meski akhirnya tidak ditangani BKM, sebagaimana yang disaksikan semua yang hadir dalam mushola Al Ridha (bangunan lama.red).

Pembicaraan Pihak Perkim dengan Kepling VIII melalui sambungan Handphone, terekam.

Beberapa menit kemudian, setelah pihak Perkim keluar dari musholla Al Ridha, kepala lingkungan VIII Zhairan, di telpon oleh pihak Perkim yang mengaku bernama David.

Dalam pembicaraan itu, Pihak Perkim bersikukuh untuk meminta bantuan kepling agar surat serah terima itu ditandatangani oleh BKM.

Perkim, Hallo pak, mau konfirmasi ini pak, kira-kira apa alasan BKM nggak mau menandatangani ya pak. Tidak sesuai anggaran dengan bangunan pak, jawab kepling, ini dengan siapa ya pak, tanya Kepling balik, dengan David saya pak di Perkim pak, kata David menjawab pertanyaan Kepling.

Dalam pembicaraan itu, David berusaha merayu Kepling yang mengatakan:

"Kita ini sama-sama diperangkat pemerintahan Kota Medan pak, ada nggak solusinya, misalnya, teman-teman dari BKM Masjid Al Ridha mau menandatangani, berkenan menandatangani nya, apa solusinya", kata David, merayu.

Kalau itu bukan hak saya jawab kepling, itu musyawarah masyarakat pak, saya nggak mau dikatakan kepling arogan, harus musyawarah bersama masyarakat pak, masak bangunan seperti kotak sabun dan tidak ada pagar lagi, kata Zhairan menjawab pertanyaan David.

Zhairan pun meminta izin kepada David, seiring azan berkumandang karena sudah mau sholat isya. "Udah ya pak, saya mau sholat isya", kata Zhairan, seraya langsung dijawab David, oh ..ya pak, besok saya telpon pagi ya pak, kata David, percakapan itu pun diputus.

Keluarga Ahli waris pewakaf kawal penyerahan pembangunan Musholla Al Ridha berencana akan laporkan ke Walikota Medan.

Kesaksian ahli waris pewakaf dalam penyerahan Musholla Al Ridha dari Dinas Perkim ke pihak BKM sangat menyayat hati, meski ditolak. Karena tidak sesuai anggaran dengan bangunan yang dikerjakan, sebagaimana yang dikuatkan kepala lingkungan kepada pihak Perkim melalui David.

"Ini akan saya kawal terus, bisa-bisa di laporkan ke Walikota Medan, kita minta pihak instansi terkait untuk mengaudit bangunan ini", kata Solihan, seraya menyebut dirinya punya hak untuk mengawasi, dan memantau wakaf peninggalan almarhum orangtuanya, Almarhum Adenan Buyung Hasibuan, katanya singkat. (NSD/Red.04).

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu