MEDAN - Nusantaradaily.id: Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Himpunan Masyarakat Tani Nusantara Merah Putih (DPW HMTN-MP) Provinsi Sumatera Utara, DR (HC) P.Sihotang, MSi apresiasi pemerintah terkait bantuan alat dan mesin untuk pertanian, melalui Kementerian Pertanian (Kementan) yang nilainya sebesar Rp 10 triliun.
DPW HMTN-MP Sumut sangat mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap pertanian tersebut, namun demikian, bantuan tersebut harus tepat sasaran dan harus ada pengawasan sehingga tidak menimbulkan penyimpangan dilapangan tatkala bantuan tersebut diberikan kepada petani.
Meski dalam pengajuan bantuan tersebut ada persyaratan yang harus dilengkapi, semisal, adanya permohonan atau proposal. Namun harus ada juga pengawasan guna mencegah terjadinya penyimpangan agar bantuan untuk pertanian tersebut tepat sasaran.
"Kita sangat dukung ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk membantu pertanian, bantuan alat dan mesin itu memang sangat dibutuhkan bagi petani. Di Sumut misalnya dibeberapa daerah banyak yang mengharapkan bantuan tersebut, dimana kita ketahui kawasan pertanian cukup luas, seperti, Deliserdang, Sergai, Langkat dan daerah lainnya", kata DR (HC) P.Sihotang, di dampingi OKK, Mujiono SE, Sekretaris, Adi Syahputra SE, Sholihin dan Wakil Bendahara, Riwanda, Jum'at (17/1/2025) di Medan.
Dikutip dari Antara, Kamis (16/1/2025), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut program ini bertujuan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian sehingga mewujudkan swasembada pangan.
"Total alsintan yang disiapkan untuk seluruh pengadaan ini tahun (2025) nilainya kurang lebih Rp 10 triliun, untuk seluruh Indonesia", ujarnya di Jakarta.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang makin kompleks. Komitmen tersebut disampaikan pada pidato pertamanya usai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, 20 Oktober 2024.
"Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar"tegasnya.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa dalam situasi krisis global, negara-negara lain akan mengutamakan kepentingan domestiknya. Untuk itu, Indonesia harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan nasional secara mandiri.
"Saya sudah mempelajari bersama pakar -pakar yang membantu saya, saya yakin paling lambat 4-5 tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia", kata Presiden Prabowo. (NSD/Red.04).
0 Komentar