Tidak Mengkultuskan Seseorang Salah Satu Cara Menghempang Terorisme


Foto:
Para Narasumber tentang Terorisme.

MEDAN - Nusantarapos.id:
Medan Podcast yang beralamat di Jalan Setia Budi, Kota Medan, sabtu (3/12) kemarin, melakukan wawancara/ poadcast dengan menghadirkan narasumber mantan narapidana terorisme Riski Gunawan dari Medan dan Ibu Kartini istri mantan teroris dari Tanjung Balai.


Menurut Riski Paham terorisme yang dari awal tahun 2000an sudah mulai meresahkan masyarakat dapat dihempang, salah satunya dengan banyak membaca buku agama dan buku umum lainnya agar banyak perbandingan sehingga pikiran kita lebih terbuka.


Pria yang pernah 8 tahun mendekam dipenjara Nusa Kambangan karena kasus Terorisme ini menyebut "Mereka hanya kurang sosok yang memperhatikannya sehingga ketika teman temannya yang berpaham terorisme memberikan perhatian yang cukup, mereka akan mudah terpapar paham terorisme" sebut Riski.


Faktor pendidikan juga menjadi pintu gerbang masuknya paham terorisme kepada seseorang, maka dari itu kita harus serius dalam mendidik anak anak kita, ayah harus menjadi aktor sentral dalam mendidik anak anak, jelas Riski.


Sedangkan Kenedya Sinaga yang menjadi pembawa acara pada Poadcast kali ini menanyakan kepada Kartini yang sempat terpapar paham terorimse, media apa yang sekarang ini paling banyak dipakai oleh orang orang yang berpaham terorisme?  


"Kalau zaman saya yang dipakai telegram dan Facebook, tapi kalau sekarang sepertinya facebook lebih banyak dipakai oleh mereka",sebut Kartini.


Lalu Chandra Syuhada yang juga menjadi pembawa acara pada podcast kali ini menanyakan kepada Kartini, apa faktor pendorong kaum hawa ini bisa masuk kedalam paham terorisme?.


"Faktor ekonomi dan keputus asaan menjadi faktor pendorong seseorang dalam melakukan tindakan terorisme, dan yang paling mengerikan aksi mereka tidak bisa kita tebak bahkan kalau mereka sudah masuk kedalam lingkaran terorisme akan sulit untuk keluar, kalau mereka keluar akan dianggap pengkhianat"kata Kartini.


Lalu Kartini juga berpesan kepada generasi muda sekarang yang sedang semangat semangatnya dalam beragama, jangan belajar dengan satu guru saja, belajar agama jangan setengah setengah, jangan mengkultuskan dengan satu orang saja dan banyak berdoa, pungkasnya mengakhiri. (NSP.Red/PR/Ril/S.03).

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu