Wartawan Akan Gelar FGD Efektifitas Dana "Fantastis" Reses DPRD Sumut


Foto:
Solihan Hasibuan.

MEDAN - Nusantarapos.id:
Kalangan wartawan di DPRD Sumut akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait efektifitas dana "bombastis dan fantastis" dana kegiatan reses wakil rakyat tingkat provinsi itu. FGD akan mengundang para pembicara berkompeten hingga akademisi dan mahasiswa.


"Diantaranya pembicara dari pihak Kejaksaan Tinggi Sumut, Polda Sumut, pengamat anggaran, pegiat atau aktifis anti korupsi hingga politisi. Hal ini diperlukan agar masyarakat memahami makna sesungguhnya tentang kegiatan reses dewan, yang dinilai bermanfaat sebagai penyerap aspirasi warga,"kata Ketua Panitia Pelaksana FGD Koordinator Wartawan Unit DPRD Sumut, Solihan Hasibuan dalam siaran persnya, Rabu (30/11/2022) di Medan.


Solihan Hasibuan menjelaskan, FGD tersebut akan mengundang kalangan insan media, pihak Sekretariat DPRD Sumut, hingga aktifis mahasiswa.


"Kegiatan ini dimaksudkan agar memberikan pencerahan kepada masyarakat, bahwa sesungguhnya dana fantastis reses dewan tersebut juga untuk kepentingan masyarakat,"katanya.


Untuk itu, lanjut Solihan, diharapkan bagi masyarakat khususnya kalangan dewan agar tidak menganggap negatif FGD ini sebagai ajang "mengkuliti" dana yang mereka pergunakan. "Justeru kami sebagai insan media ingin memberikan pencerahan bagi masyarakat soal dana reses yang dinilai, bombastis ini,"ujarnya.


Diberitakan sebelumnya, Seratus anggota DPRD Sumut melakukan kegiatan reses ke Dapil (Daerah Pemilihan) masing-masing kabupaten/kota di Sumut, mulai 24 Nopember hingga 3 Desember 2022. Dengan "menguras" habis dana APBD Sumut TA 2022 sebesar Rp30 miliar lebih.


Dari data yang diperoleh wartawan, Senin (28/11/2022) di DPRD Sumut, setiap anggota dewan mendapat "jatah" sebesar Rp300 juta, untuk dihabiskan dalam 10 kali pertemuan dengan masyarakat pemilihnya.


"Dana Rp300 juta itu, perinciannya, untuk sewa tenda, kursi, beli kue, makan dan minum serta uang amplop yang jumlahnya bervariasi sebesar Rp50.000 - Rp75.000/orang (uang ongkos) bagi masyarakat yang diundang menghadiri pertemuan reses, dengan menunjukkan kupon undangan," tandas anggota dewan yang tidak mau namanya ditulis.


Menurutnya, kegiatan reses ini merupakan kesempatan bagi dewan untuk bertemu dengan rakyat pemilihnya sekaligus menampung aspirasi masyarakat, terkait kerusakan infrastruktur jalan, fasilitas pendidikan, kesehatan gratis hingga keluhan ekonomi rakyat, untuk diperjuangkan pengalokasian anggarannya di APBD Sumut.


Namun dalam kurun waktu 7 tahun terakhir ini, setiap kegiatan reses tidak lagi melibatkan wartawan untuk peliputan, padahal media merupakan corong untuk disampaikan kepada masyarakat apa yang dilakukan dewan dalam kegiatannya, tapi cukup mereka posting di Medsos saja.


"Walaupun ada berita-berita reses yang diekspos wartawan, itu dikarenakan masih ada anggota dewan yang jumlahnya, sekitar 10 persen dari 100 anggota dewan yang tetap bermitra dengan wartawan, sehingga mengikutkan wartawan dalam kegiatan resesnya secara pribadi,"ujar sejumlah wartawan yang bertugas di DPRD Sumut.


Akui, Ketika hal ini dikonfirmasi kepada anggota DPRD Sumut Poaradda Nababan terkait besaran dana reses di akhir tahun 2022 ini mencapai Rp300 juta/dewan, ia mengakuinya.


"Ya benar, sekitar Rp300 juta/dewan, sebelum dipotong pajak," tambahnya menjawab telepon wartawan, Senin (28/11) saat melakukan kegiatan reses di Dapilnya Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara. (NSP.Red/PR/S.03).

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu