Lutfi Solihin: "Tidak Ada Anggaran Publikasi Dalam Reses, Yang Ada Dokumentasi"


Foto:
Kabag Humas DPRD Sumut, Lutfi Solihin Sirait.

MEDAN - Nusantarapos.id: Kegiatan reses anggota DPRD Sumut, terbilang sangat minim di ketahui masyarakat, padahal, reses tersebut sangat penting untuk mereka ketahui, artinya, apa yang sudah dilakukan dewan terhadap kepentingan / kebutuhan masyarakat. 


Minimnya kegiatan reses dewan yang tidak diketahui masyarakat tersebut, ternyata, karena tidak ada anggaran publikasi dalam giat reses dimaksud, pernyataan itu terkuak, saat wartawan menanyakan langsung kepada Kabag Humas DPRDSU, Lutfi Solihin Sirait, Rabu (30/11/2022) di gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan.


"Tidak ada anggaran publikasi bang.., yang ada anggaran dokumentasi, kalian lah.. pandai-pandai sama dewan-nya, disitu jelas tertera anggaran sewa teratak, snaek dan dokumentasi", kata Lutfi Solihin Sirait, gelisah, terburu-buru meninggalkan awak media.


Sebelumnya diberitakan, Seratus anggota DPRD Sumut melakukan kegiatan reses ke Dapil (Daerah Pemilihan) masing-masing kabupaten/kota di Sumut, mulai 24 Nopember hingga 3 Desember 2022. Dengan "menguras" habis dana APBD Sumut TA 2022, Rp30 miliar.


Dari data yang diperoleh wartawan, Senin (28/11/2022) di DPRD Sumut, setiap anggota dewan mendapat "jatah" sebesar Rp300 juta, untuk dihabiskan dalam 10 kali pertemuan dengan masyarakat pemilihnya.


"Dana Rp300 juta itu, perinciannya, untuk sewa tenda, kursi, beli kue, makan dan minum serta uang amplop yang jumlahnya bervariasi sebesar Rp50.000 - Rp75.000/orang (uang ongkos) bagi masyarakat yang diundang menghadiri pertemuan reses, dengan menunjukkan kupon undangan," tandas anggota dewan yang tidak mau namanya ditulis.


Menurutnya, kegiatan reses ini merupakan kesempatan bagi dewan untuk bertemu dengan rakyat pemilihnya sekaligus menampung aspirasi masyarakat, terkait kerusakan infrastruktur jalan, fasilitas pendidikan, kesehatan gratis hingga keluhan ekonomi rakyat, untuk diperjuangkan pengalokasian anggarannya di APBD Sumut.


Namun dalam kurun waktu 7 tahun terakhir ini, setiap kegiatan reses tidak lagi melibatkan wartawan untuk peliputan, padahal media merupakan corong untuk disampaikan kepada masyarakat apa yang dilakukan dewan dalam kegiatannya, tapi cukup mereka posting di Medsos saja.


"Walaupun ada berita-berita reses yang diekspos wartawan, itu dikarenakan masih ada anggota dewan yang jumlahnya, sekitar 10 persen dari 100 anggota dewan yang tetap bermitra dengan wartawan, sehingga mengikutkan wartawan dalam kegiatan resesnya secara pribadi,"ujar sejumlah wartawan bertugas di DPRD Sumut. 


Akui, Ketika hal ini dikonfirmasi kepada anggota DPRD Sumut Poaradda Nababan terkait besaran dana reses di akhir tahun 2022 ini mencapai Rp300 juta/dewan, ia mengakuinya.


"Ya benar, sekitar Rp300 juta/dewan, sebelum dipotong pajak," tambahnya menjawab telepon wartawan, Senin (28/11) saat melakukan kegiatan reses di Dapilnya Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara. (NSP.Red/PR/S.03).

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu