Foto: Usai acara Dialog Kebangsaan memperingati Dies Natalis Mapancas ke 64 tahun, sesi foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir pada acara tersebut. |
Deli Serdang - Nusantarapos.id: Puncak perayaan Dies Natalis atau HUT Ke-64 Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) dilaksanakan Hotel Wing, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (14/11/22).
Dies Natalis Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) Ke-64 tahun ini dilaksanakan dengan mengadakan Dialog Interaktif Kebangsaan yang menghadirkan pengurus Mahasiswa Pancasila Kabupaten/Kota se Sumatera Utara.
Dialog Kebangsaan ini diawali dengan temu ramah kader Mapancas dari Kota Binjai, Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, dan Koordinator Perguruan Tinggi Mapancas di UINSU, UNIMED, juga STAIS Medan, dan temu ramah ini, tampak berjalan dengan penuh keakraban.
Pada sambutan dan pidato politiknya, Ketua DPD Mapancas Provinsi Sumatera Utara, bung Hendra Lesmana Ardi, S.Sos, menyampaukan dan meminta agar kader Mapancas di setiap perguruan tinggi se Sumatera Utara tetap memiliki sifat kritis terhadap pemerintah tetapi mampu memberikan jalan keluar dari ragam permasalahan yang ada.
“Jadilah pemuda dan mahasiswa yang Kritis, serta mampu menganalisa permasalahan dengan standar moral, dan tetap mengedepankan nilai-nilai baik ketimbang yang tidak baik", ujar Hendra dalam penyampaian sambutannya.
Tampak hadir dalam dialog kebangsaan memperingati Dies Natalis Mapancas ke-64 tahun ini, Kadispora Provinsi Sumatera Utara, selain itu juga menghadirkan Narasumber tokoh pemuda Sumatera Utara, diantaranya Ketua Karang Taruna Sumut Dedi Dermawan Milaya, dan juga H.M. Nezar Djoeli, mantan anggota DPRD-SU periode 2014-2019 yang kini menjabat sebagai Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumut.
Turut hadir pula Ketua Presidium Pusat DPP Mapancas, DR. Sony West Manalu, dan tokoh lainnya di Sumatera Utara H. Soekirman, yang juga mantan Bupati Serdang Bedagai (Sergai), dipandu oleh moderator Alfi Syahri, M.I.Kom.
Pada paparannya, masing-masing pembicara menekankan pada pentingnya aspek pengembangan jati diri pemuda di Sumatera Utara dengan segala latar belakang dan keyakinan yang dimiliki.
Kadispora Provinsi Sumatera Utara yang diwakili Kabid Kepemudaan, dalam sambutannya meminta agar “Kebangkitan pemuda Sumatera Utara menjadi bagian yang hadir guna mampu menjadi berdaya bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
“Pemuda harus menjauhi narkoba dan tidak menjadi pengangguran karena ketidakberanian berkreativitas secara mandiri,” tegas Nezar untuk memberikan motivasi terbuka kepada 50 peserta yang hadir pada acara tersebut. Profil pemuda menjadi arah yang harus dituntaskan, demikian sambung politisi Sumatera Utara ini.
Sementara itu, tokoh Pemuda Sumut lainnya yang juga Ketua Karang Taruna Sumatera Utara, Dedi Dermawan Milaya, “negeri ini sedang tidak baik-baik saja, tantangan harus disertai dengan jalan keluar nyata, terutama bagi pemuda. Bonus demografi tahun 2045 harus menjadi tantangan yang mampu di jawab pemuda Sumatera Utara, tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas yang baik,” sebut tokoh pemuda yang dikenal santun dalam berkomunikasi dan bersisualisasi ini.
Pada kesempatan ini juga, H. Soekirman mendesak kepada para pemuda agar melakukan “transformasi karakter, maknanya adalah pemberdayaan potensi pemuda yang dilaksanakan dengan baik, serius juga berkelanjutan. Tentu dengan memberikan kesempatan kepada pemuda dalam tumbuh kembang dan memiliki akses luas,” katanya.
Pertanyaan-pertanyaan di sesi akhir menjadikan suasana semakin dialogis, dengan memikirkan keadaban dan masa depan bangsa ala mahasiswa dan pemuda. Fikri, Iqbal, Indra dan Gultom, masing-masing berargumentasi dalam cara pandang dan pemberian solusi dari permasalahan kepemudaan di Sumatera Utara seperti yang mereka alami di masing-masing daerah dan kampus mereka. Walau pun diskusi memanas, tapi hati tetap damai, “sekali layar terkembang, surut kita berpantang, Pancasila - abadi,” demikian sambutan akhir dari pembawa acara. (NSP.Red/PR/Tim).
0 Komentar