Keterangan Foto: Terlihat, orator Aksi Akbar Sumut mengenakan Celana Pendek (ponggol) saat menyampaikan aspirasi menolak kenaikan harga BBM di depan gedung DPRD Sumut. (Ist) |
MEDAN - Nusantarapos.id: Demo lagi, demo lagi, elemen masyarakat terus melakukan aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, aksi kali ini datang dari Akbar Sumut, menolak kenaikan harga BBM, Kamis (15/9/2022).
Namun aksi demo massa kali ini, orator aksinya sangat berbeda penampilan dengan orator aksi massa sebelumnya, dimana orator aksi Akbar Sumut ini, terlihat memakai celana pendek alias celana ponggol, dalam menyampaikan aspirasinya di depan gedung DPRD Sumut.
Mereka menyampaikan aspirasinya Menolak Kenaikan BBM, sebagaimana kebijakan pemerintah pada hari Sabtu (3/9/22) kemarin, dengan menaikkan harga BBM, dengan rincian, Pertalite dari harga awal Rp.7.650 menjadi Rp.10.000,- per liter, solar Rp.5.150 menjadi Rp.6.800 per liter, dan Pertamax Rp.12.500 menjadi Rp.14.500 per liter.
Selain itu, dampak kenaikan harga BBM ini berdampak pada kenaikan harga sembilan bahan pokok, karena meningkatnya biaya produksi dan distribusi kebutuhan pokok.
Dan tidak itu saja, kenaikkan BBM ini sangat berdampak pada segala sektor lainnya, bisa-bisa perusahaan akan menghentikan rekrutmen karyawan bahkan bisa terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), oleh karenanya, kami minta evaluasi kembali kenaikan harga BBM, tegas aksi massa, yang datang berkisaran belasan orang.
Selain menolak kenaikan harga BBM, Akbar Sumut juga menyerukan kepada elemen masyarakat, yakni, Buruh, Tani, Mahasiswa, Kaum Miskin Kota, Supir Angkot, Driver Ojol, Pedagang Asongan dan Rakyat Pro Demokrasi serta Keadilan, untuk bersama-sama melawan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.
Aksi demo massa ini dijaga oleh aparat kepolisian Polrestabes Medan, serta Satpol PP dan PAM Security gedung DPRD Sumut. (NSP.Red/PR/S.03).
0 Komentar