Bendera-bendera partai politik peserta Pemilu 2019. |
Nusantarapos.id:
Perhelatan akbar demokrasi Indonesia akan dilaksanakan tahun 2024, dan proses tahapan yang akan dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara Pemilu, sudah mulai berjalan sejak 14 Juni 2022.
Berikut tahapan Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan oleh KPU;
1. Pendaftaran dan verifikasi calon peserta Pemilu pada 29 Juli hingga 13 Desember 2022.
2. Penetapan peserta Pemilu pada 14 Desember 2022.
3. Pencalonan anggota DPD pada 6 Desember 2022 hingga 25 November 2023.
4. Pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota pada 24 April 2023-25 November 2023.
5. Pencalonan presiden dan wakil presiden pada tanggal 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.
6. Kampanye selama 75 hari mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
7. Pemungutan suara Pemilu 2024 diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Menanggapi pesta demokrasi yang akan berlangsung ini, berbagai wacana serta spekulasi terhadap peta koalisi partai politik, dan siapa Capres/Cawapres yang akan diusung oleh parpol pun mulai bermunculan.
Berdasarkan hasil survei yang dibuat oleh berbagai lembaga survei di Indonesia masih menempatkan 3 nama yang memiliki tingkat elektabilitas/keterpilihan paling tinggi yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Membaca peta koalisi politik yang sudah terjadi saat ini, penulis memprediksi akan muncul 3 poros koalisi yang akan mengusung Capres pada Pemilu 2024.
1. Poros Koalisi Gerindra dan PKB + KIB
Beberapa Ketum parpol sudah mulai melakukan manuver politiknya, baru-baru ini Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar sudah bertemu dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Artinya bila komunikasi politik antara Prabowo dengan Cak Imin ini sudah mencapai kesepakatan, maka Koalisi Gerindra dan PKB sudah bisa mengusung masing-masing Ketum partainya yakni, Prabowo sebagai Capres, dan Cawapres Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024.
2. Poros koalisi Nasdem, PKS, Demokrat + KIB
Nama Anies Baswedan yang juga masuk dalam 3 besar dari hasil berbagai lembaga survey, selain Prabowo dan Ganjar. Diketahui bahwa Anies tidak memiliki perahu Parpol untuk bisa menjadi Capres, akan tetapi hasil Rakernas Partai Nasdem yang baru berlalu telah mengumumkan nama Anies, Ganjar, dan Jendral Andika sebagai Capres yang akan diusung Nasdem.
Bahkan nama Anies berada di urutan pertama yang diusulkan berdasarkan paparan dari kader NasDem wilayah dalam Rakernas yang digelar di Jakarta, Kamis (16/6), dimana Anies direkomendasi 32 DPW dan Ganjar direkomendasi 29 DPW.
Sementara partai yang saat ini tidak masuk dalam koalisi pemerintah yakni, PKS dan Demokrat kelihatannya akan cenderung merapat kepada Nasdem. Bahkan Komunikasi politik sudah mulai dilakukan PKS, dimana presiden PKS Ahmad Syaikhu mulai menyambangi Ketum Nasdem Surya Paloh di kantor DPP partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (22/06/22).
Bila koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat berhasil terbentuk, maka akan bisa mengusung Capres sendiri. Tentunya nama Anies Baswedan akan semakin kuat untuk dicalonkan dibanding 3 nama yang dimunculkan Nasdem hasil dari Rakernas, karena tingkat elektabilitas yang dimiliki Anies.
Bahkan menurut pengamatan penulis, jika koalisi ini (Nasdem, PKS, Demokrat) bisa menyandingkan nama Anies sebagai Capres dan Ridwan Kamil yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Barat sebagai Cawapresnya akan sangat berpeluang memenangkan kontestasi Pilpres 2024 mengingat wilayah Provinsi Jabar dan DKI merupakan wilayah yang memiliki data pemilih tetap (DPT) terbanyak di Indonesia.
Dan secara ketokohan, diketahui bahwa ke 2 tokoh pemimpin ini merupakan tokoh yang dekat dan dicintai oleh warga provinsi DKI dan Jawa Barat, karena mereka dianggap berhasil dalam memimpin wilayah provinsinya masing-masing, dan selalu menyelesaikan permasalahan yang terjadi melalui pendekatan ramah dan persuasif kepada warganya.
3. Poros PDI-P + KIB
Sementara nama Ganjar Pranowo yang saat ini juga cukup populer berdasar hasil berbagai survei, akan tetapi Ganjar pernah menyampaikan beberapa waktu lalu kepada media, bahwa dirinya adalah, "Kader dari PDI-P, sehingga menanggapi pencalonan dirinya sebagai Capres 2024, hal itu saya serahkan sepenuhnya kepada Ketum PDI-P". Ujarnya.
Keputusan apakah nama Ganjar Pranowo akan diusung oleh PDI-P atau tidak, kemungkinannya akan diumumkan dalam penutupan Rakernas PDI-P hari ini di Jakarta, Kamis (23/06/22). Bila nama Ganjar dan Puan masuk dalam rekomendasi nama yang bakal diusung PDI-P, maka tidak tertutup kemungkinan partai banteng bermoncong putih tersebut sekaligus akan menyandingkan kedua nama kadernya itu menjadi Capres dan Cawapres (Ganjar + Puan). Karena PDI-P merupakan satu-satunya parpol yang memiliki tiket ke Pilpres tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.
Sedangkan koalisi tiga parpol yang sudah terlebih dahulu mengumumkan Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar+PAN+PPP) masih belum mengumumkan dan mengusung Capres nya. Sepertinya KIB ini nantinya akan merapat kepada ketiga poros koalisi yang sudah mengumumkan dan mengusung Capres dan Cawapresnya.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani. |
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan tidak tertutup kemungkinan KIB akan mengusung nama Capres sendiri, dan dalam pencalonan nama Capres, tentu masing-masing parpol akan melirik dulu nama kader dari internal partai.
0 Komentar