SAN Sumut Dan MES Deliserdang Gelar Talkshow Peringati Hari Narkoba Internasional


Keterangan foto:
Tampak para peserta yang ikut menghadiri kegiatan Sosialisasi tentang bahaya narkoba.
Acara ini diselenggarakan kerjasama SAN Sumut dan MES Deli Serdang.

Medan - Nusantarapos.id: Dalam Rangka memperingati Hari Narkoba Internasional yang jatuh pada 22 Juni, Satgas Anti Narkoba (SAN) Sumatera Utara bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Deliserdang, menggelar talkshow dengan tema 'Bermartabat Tanpa Narkoba' berlangsung di Empatbelas Cafe, Jalan Armada Medan, No.14, Minggu (26/6/2022).

Ketua Panitia Ahmad Fauzi Pohan mengatakan, kegiatan ini diadakan sebagai wujud kepedulian anak-anak muda terhadap peredaran narkoba yang kian marak terjadi ditengah masyarakat. 


"Terimakasih buat para narasumber yang hadir dan peserta yang mengikuti kegiatan ini Semoga kegiatan ini bermanfaat, serta menambah wawasan dan informasi bagi para peserta talkshow, ujar Ahmad Fauzi. 


Sementara itu, Sekretaris Pengurus Daerah MES Deliserdang Ahmad Muhadjir dalam sambutannya menuturkan, kegiatan-kegiatan seperti ini sangat baik sekali diselenggarakan secara intens, sebagai bekal informasi kepada anak muda khususnya pelajar dan mahasiswa tentang bahayanya penyalahgunaan narkoba.


"Kebetulan saya juga fokus pada perlindungan anak di Sumatera Utara. Dan saat ini memang banyak sekali anak-anak muda yang rentan terlibat narkoba. Harapan kita melalui kegiatan talkshow ini dapat meniminalisir penggunaan narkoba di masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak muda," kata Ahmad Muhadjir.


Sekretaris Satgas Anti Narkoba Sumut, Hendra Febrizal dalam pemaparannya menjelaskan berbagai jenis narkotika serta dampak yang diakibatkan baik terhadap diri sendiri, keluarga dan masa depan, serta apa yang harus dilakukan baik orang tua dan pemerintah untuk pencegahan peredaran narkoba dilingkungan. 


"perlu bagi kita untuk memahami tentang bahaya narkoba itu sendiri bagi masa depan, apalagi saat ini Indonesia termasuk dalam negara dengan pertumbuhan peredaran narkoba yang cukup tinggi. Namun sayangnya pihak aparat seperti kepolisian dan BNN dinilai tidak maksimal dalam pemberantasan narkoba, sehingga narkoba dengan mudah merajalela," Ucapnya. 


Lebih lanjut, ia menyebutkan, mengapa sampai saat ini negara Indonesia masih masuk dalam darurat narkoba?. Sebab, aparat hukum dan komponen masyarakat yang dilibatkan dalam penanganan narkoba kurang maksimal.  


"Hal inilah yang mengakibatkan darurat narkoba di Indonesia sulit untuk diberantas,"ujar Hendra.


Sedangkan Pembina SAN Sumut H.M Nezar Djoeli yang juga Ketua DPW PSI Sumut menguraikan, saat ini bukan hanya Indonesia saja yang mengkhawatirkan maraknya peredaran narkoba, tetapi juga dunia.Hal ini dipicu dari banyaknya jenis narkoba yang beredar di masyarakat.


"Bayangkan, saat ini sudah ada 94 jenis narkoba yang beredar. Dan ini benar-benar menjadi momok bagi masyarakat," ujar Nezar Djoeli.


Kepada para peserta, Nezar Djoeli mengingatkan, bahaya narkoba dapat memusnahkan harapan bagi para generasi muda bangsa dan harapan bagi keluarga. Karena pengaruh dari penggunaan narkoba akan menyebabkan kehidupan seseorang berantakan. Tak peduli dengan kehidupannya. Karenanya kemauan kuat dari diri kita sendiri, sangatlah penting dalam upaya pencegahan. 


"Indonesia pasti bisa bebas dari narkoba. Mari bersama kita perangi narkoba. Katakan tidak pada narkoba. "Ucap Nezar dengan tegas mengajak semua peserta untuk memerangi narkoba di lingkungannya masing-masing. (NSP.Red/PR/Ril).

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu