Popularitas Ganjar Untuk Diusung Menjadi Capres Dari PDIP Ternyata Tak Sebanding Dengan Kinerjanya Buat Warga Jateng

Menurut Direktur Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah ; "PDIP Harus Beri Teguran Keras Kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo".

Gambar : Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, popularitas dan elektabilitasnya sebagai salah satu nama calon yang bakal diusung PDIP menuju Kursi RI-1 di 2024, ternyata tak sebanding dengan kinerjanya dalam meningkatkan taraf hidup warga di provinsi Jateng yang justru merupakan basis suara terbesar PDIP.

Jakarta - Nusantarapos.id: 
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sudah seharusnya memberikan teguran keras terhadap Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo karena di provinsi tersebut angka kemiskinan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2021.


Hal tersebut diketahui merujuk rilis lndeks Kemiskinan dan Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Jawa Tengah 2021 yang disiarkan secara live di kanal Youtube Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng. 


Selain itu, data yang disiarkan secara live di kanal Youtube Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng tesebut juga akan berdampak serius bagi PDIP yang justru memiliki basis suara terbesar di Jateng. 


Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, figur Ganjar yang digadang-gadang sebagai calon Presiden potensial di berbagai lembaga survei itu, justru perlu dipertanyakan kinerjanya selama ini.

“Demi menjaga kepercayaan publik, PDIP seharusnya perlu mengekspresikan teguran yang lebih keras dan diketahui publik, setidaknya, dengan cara itu bisa membuat publik percaya jika PDIP memang berpihak pada rakyat terutama warga Jateng di mana basis PDIP berada,” ujar Dedi Kurnia, seperti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Jumat (6/5).

Di samping itu, nama Ganjar yang digadang-gadang sebagai capres dari PDIP akan semakin jauh dari kenyataan. Mengingat, PDIP akan semakin mempertimbangkan betapa kinerja Ganjar untuk Jawa Tengah selama ini ternyata tidak memberi dampak positif apa-apa untuk warganya.

“PDIP sepertinya akan semakin jauh dari upaya mengusung Ganjar meskipun ia populer, dibanding kinerja Ganjar yang tertinggal dari kepala daerah lainnya, hal tersebut bisa  berdampak buruk bagi PDIP,” tuturnya lagi.

“Ganjar memang bukan yang menonjol dalam bekerja, Jateng dengan segala akses dan fasilitasnya di pusat pemerintahan nasional, tetapi justru semasa kepemimpinan Ganjar di Jateng masih banyak daerah di provinsi tersebut yang tertinggal,” demikian komentar pengamat politik jebolan UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini. (NSP.Red/PR/RMOL).






Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu