Gambar : Illustrasi (Russian Defense Ministry Press Service via AP. Doc).
Nusantarapos.id: Konflik antara Rusia dan Ukraina yang tak kunjung reda menjadi kekhawatiran tersendiri bagi beberapa pihak. Sebab, kedua negara ini berpotensi menyulut Perang Dunia Ketiga.
Hal tersebut seiring dengan terbentuknya kubu pendukung Ukraina maupun kubu pendukung Rusia. Masing-masing mendapat dukungan dengan caranya tersendiri.
Lantas dari berbagai dukungan untuk Rusia dan Ukraina, siapa saja sebenarnya negara yang mempunyai posisi netral dan tidak memihak keduanya? Yuk mari disimak:
1. Afrika Selatan
Sejak Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari lalu ke Ukraina, pemerintahan Presiden Cyril Ramaphosa telah mempertahankan posisi netral terhadap meningkatnya krisis di Eropa timur. Sekalipun sebagian besar negara di dunia mengecamnya.
Mengutip Irish Times, ketika 193 negara memberikan suara pada resolusi untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina di Majelis Umum PBB pada 2 Maret, Afrika Selatan menjadi salah satu negara yang memilih abstain dari pemungutan suara.
Pemerintah yang dipimpin The African National Congress (ANC) atau Kongres Nasional Afrika kemudian dituding mempunyai agenda tersendiri untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sekutu lamanya yakni Presiden Rusia Vladimir Putin.
Namun, partai penguasa ini bersikeras membantah tudingan tersebut. Pasalnya, memihak dalam krisis Rusia-Ukraina hanya akan merusak upaya untuk mengamankan resolusi damai.
2. Thailand
Pemerintah Thailand sendiri telah menyatakan sikap untuk mempertahankan posisinya dengan bersikap netral atas konflik yang terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina. Hal ini dilakukan sebagai upaya negara gajah putih melayani kepentingan nasional.
Dilansir dari Bangkok Post, Juru Bicara pemerintah, Thanakorn Wangboonkongchana menegaskan posisi Thailand tetap netral bersama dengan ASEAN. Di samping itu, prioritas utama negaranya yakni melakukan evakuasi warga Thailand yang berada di Ukraina.
"Prioritas pemerintah adalah evakuasi warga Thailand dari Ukraina, sembari mengadvokasi perlunya solusi damai," katanya. Setidaknya, terdapat sekitar 250 orang Thailand yang tinggal di Ukraina ketika invasi dimulai.
3. Indonesia
Berikutnya yakni Indonesia, negara ini dipastikan berada pada posisi netral atas konflik antara Rusia dan Ukraina yang hingga kini terus memanas. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket beberapa waktu lalu.
Menurut dia, Indonesia dihadapkan pada situasi yang sulit untuk mendukung Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia. Pasalnya, sebagai Presidensi G20, Indonesia harus merangkul semua negara anggota secara adil.
"Karena sebagai Presidensi G20 Indonesia harus merangkul semua negara anggota secara adil. Indonesia tidak memihak siapa pun dalam konflik ini," katanya.
Untuk diketahui, Vincent Piket bertemu Moeldoko guna membahas kekhawatiran negara-negara di Eropa terhadap ketidakpastian global di sektor ekonomi serta keamanan yang dipicu oleh perang antara Rusia-Ukraina. (NSP.Red/PR/CNBC).
0 Komentar