Ketua Fraksi PAN DPR-RI Partaonan Daulay Tegaskan KIB Harus Jadi Pemenang Pilpres 2024


Keterangan: Usai acara diskusi publik. Ketiga pembicara, Jafaruddin Harahap (PPP), Irham Buana Nasution (Golkar), dan Saleh Partanaoan Daulay (PAN), menerima cendramata.

Medan - Nusantarapos.id:
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Dr.H. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag. menegaskan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas PPP, PAN dan Golkar adalah koalisi yang dibangun dengan target harus menang.


Karenanya, KIB membuka peluang bagi tokoh-tokoh baik di dalam partai internal koalisi, luar koalisi dan bahkan non-partai untuk diusung menjadi capres dan cawapres, kita masih terbuka, kata Partaonan Daulay, dalam Diskusi Publik, "Koalisi Gagasan: Peluang dan Tantangan Demokrasi Pada Pemilu 2024". Yang digelar BM PAN, di Hotel Grand Mercure Medan, Rabu (25/5/2022) malam.


“Karenanya koalisi harus menang, maka harus realistis dalam mencari capres dan cawapres. Bahwa kemudian di internal partai ada sosok yang dicalonkan itu juga menjadi pertimbangan, namun peluang menangnya harus ada,” ujar Saleh Partanaoan Daulay saat menjadi narasumber dalam Diskusi Publik tersebut.


Hadir dalam acara, Ketua BM PAN Sumut, Mora Harahap dan Sekretaris BM PAN Sumut, Ramadona Simbolon, yang juga sebagai moderator acara serta pengurus BM PAN Sumut dan pengurus BM PAN Kab/Kota.


Selain Saleh Partaonan Daulay, tampil sebagai pembicara Wakil Ketua DPRD Sumut Irham Buana Nasution, dan Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Utara Jafaruddin Harahap.


Keterangan: Diskusi Publik dengan tema "Koalisi Gagasan Dan Tantangan Demokrasi Indonesia Pada Pemilu 2024," dihadiri pembicara dari 3 Parpol yang menggagas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yakni, Partai Golkar, PAN, dan PPP.

Saleh Partoanan Daulay, tokoh nasional asal Sumatera Utara ini, turut menjelaskan, KIB terbentuk merupakan bagian dari proses demokrasi dan dinamika di Jakarta.


Ia mengapresiasi BM PAN yang menggelorakan Koalisi Indonesia Bersatu di daerah. Saleh menerangkan, koalisi juga bukan intervensi dari Istana dan bukan ajang untuk kendaraan salah satu capres tertentu. Sebab, masing-masing partai tentu akan memperjuangan para tokohnya.


Misalnya, PAN dari dulu dikenal partai intelektual. Banyak profesor secara akademik maupun pemikiran aktif di PAN. Zulkifli Hasan, Hatta Radjasa, Sutrisno Bahir, Drajad Wibowo merupakan tokoh-tokoh yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin bangsa ini.


Soal kerja sama tiga partai, Saleh juga menjelaskan bahwa harus ada kesamaan pada agenda politik ke depan yakni soal regenerasi. Tiga partai harus duduk setara, equal. Golkar meskipun suara terbanyak tidak mengintervensi soal capres dan cawapres.


“KIB juga merupakan koalisi yang terbuka. Kalau ada partai lain yang akan bergabung silahkan masuk. Namun jangan memakai syarat. Ini penting untuk disampaikan, karena parpol bukan hanya milik pengurusnya saja. Partai politik adalah milik bangsa ini. Karenanya Koalisi Indonesia Bersatu terbuka dan tidak tertutup. KIB juga menerima gagasan dari siapapun, untuk dihimpun menjadi refrensi kebijakan,” tegasnya.


Tetap Kompak

Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara Irham Buana Nasution yang juga politisi Golkar Sumatera Utara berharap koalisi yang dibangun tetap kompak sampai nanti melahirkan pemimpin nasional. Dan perlu ada rumusan yang dibangun sehingga koalisi kokoh sampai ke akar rumput.


“Saya juga berharap Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Sumatera Utara turut menggelorakan Koalisi Gagasan ini dalam aksi gerak langkah nyata. BM PAN sudah memulai, maka AMPG juga harus bergerak agar gaung koalisi ini sampai ke penjuru negeri,” ujarnya.


Sedangkan, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Jafaruddin Harahap menegaskan, koalisi akan membawa kebermanfaatan untuk semua pihak. PPP mendukung koalisi ini karena memang, pembahasan koalisi ini sudah dibahas panjang.


“Ide dan gagasannya sudah lama terbentuk. Saya sudah mendengar tentang koalisi ini setahun lalu, namun baru belakangan ini digaungkan. Karenanya, koalisi ini adalah koalisi yang matang untuk memajukan demokrasi di Indonesia, mewarnai demokrasi dengan melahirkan tokoh-tokoh pemimpin baik di level daerah sampai nasional,” sebut Jafaruddin Harahap.


Kegiatan diskusi publik yang digagas BM PAN ini turut dihadiri para tokoh politik dari PPP, PAN dan Golkar. Organisasi sayap partai serta organisasi pelajar dan kemahasiswaan seperti kelompok Cipayung Plus dan lainnya.


Diskusi dipandu Sekretaris BM PAN Sumut, Ramadhona Simbolon, juga dihadiri Sekretaris DPW PAN Sumut, Hendra Cipta, Sekretaris DPW PPP Sumut, Usman Efendi Sitorus, dan Wakil Ketua Jonson Sihaloho, AMPG dan anggota FPAN Deli Serdang Bayu Sumantri, yang sempat mengajukan pertanyaan, dari salah satu penanya, diakhiri dengan pemberian cendramata. (NSP.Red/PR/S.03).

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu