Gambar : Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda LIRA Sumatera Utara, Bachtiar SH. |
Medan - Nusantarapos.id: Terkait video viral di Media sosial beberapa waktu lalu, dimana seorang pria yang menolak membayar e-parking atau parkir elektronik di Kota Medan, Sumatera Utara, kejadian tersebut terjadi pada, Minggu (24/4/2022) lalu.
“Yang menjadi pembelajaran bahwa dengan kejadian Jukir yang viral kasus E-parking baru baru ini. Kita Harapkan Pemko Medan dan Aparat Penegak Hukum (APH) bisa lebih baik lagi dalam meningkatkan pelayanan terhadap semua Lapisan Masyarakat,” kata Ketua DPW Pemuda LIRA Provsu, Bachtiar SH alias Ahok, Kamis (28/4/22) dilansir dari orbitgitaldaily.com.
Disampaikan Ahok lagi, bahwa jika pembangunan infrastruktur yang baik tidak diimbangi dengan tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) dari Pemko Medan dan APH juga tidak maksimal dalam pelayanannya kepada masyarakat maka tentu akan berimbas dengan kurangnya rasa aman, nyaman, dan tenteram di tengah masyarakat.
“Bila Pemko medan beserta jajaran nya hingga kebawah bisa memaksimalkan secara bersama dan sinkron dalam bersinergi beserta APH dalam semua segmen, bukan tak mungkin ke depannya Kota Medan akan lebih maju lagi dari Jakarta, Bali mau pun Kuala Lumpur,” terangnya.
Menurutnya Kota Medan merupakan salah satu Kota ketiga terbesar di Indonesia. Jadi perlu pembenahan dari semua sektor, dan hal ini tentu harus dipersiapkan dan ditingkatkan terus setiap tahunnya.
“Masyarakat yang akan dirugikan, seandainya Pemko Medan dan APH tidak bisa bersinergi dalam bidang pelayanan, Keamanan dan Ketertiban. Bahkan para wisatawan lokal/ wisatawan luar negeri akan malas singgah untuk berwisata kuliner di Kota medan.
Pemko Medan dan APH harus bisa secara maksimal menjaga dan memberikan edukasi yang baik pada jajarannya dalam melayani, melindungi dan mengayomi semua masyarakat, bila hal ini terjadi, maka bukan tak mungkin laju perekonomian kita akan terus semakin meningkat,” jelasnya.
Sehingga ia berharap agar Pemko Medan dan APH bisa berbenah untuk bersama memacu perbaikan ini ke depan, demi mencapai "Medan Berkah".
“Perbaikan-perbaikan Kota ini harus bisa terus kita tingkatkan demi menunjang laju perekonomiaan masyarakat secara Global.
Kita juga meminta pihak kepolisian untuk membebaskan pelancong asal Takengon yang mengancam 'akan patahkan leher Bobby", bisa jadi pria ini tidak bermaksud menghina walikota Bobby, karena dari video yang viral, pria ini cuma mengatakan "Mana Pak Bobby itu, biar kupatahkan lehernya," ungkap pria yang viral di Medsos. Kemungkinan besar pria ini tidak tahu siapa Pak Bobby yang dimaksud, sehubungan dia adalah bukan warga kota Medan.
Dan kita juga berharap agar pihak kepolisian bisa membebaskan pria ini, mungkin bisa dengan menggunakan pendekatan program Restoratif Justice, yang memang saat ini tengah di galakkan oleh pihak APH, baik Kepolisian maupun Kejaksaan. (NSP.Red/HI/Orbit).
0 Komentar