Sikap Tegas Walikota Tangerang, Akan Pecat Kepsek Yang Siswanya Kedapatan Tawuran

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah ; "Kita rencanakan seperti itu (memecat kepala sekolah) karena kemarin ada anak-anak yang ketangkap terlibat tawuran dan mereka masih mengenakan seragam baju sekolah".


(Keterangan Gambar) : Illustrasi pelajar SMA terlibat Tawuran.

Tangerang - Sumutpos.id: 
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, akan mengeluarkan kebijakan memberi sanksi bahkan mengambil sikap tegas untuk memecat kepala sekolah yang siswanya kedapatan mengikuti tawuran.


Pemko Tangerang akan memberikan sanksi tegas kepada pejabat sekolah yang anak muridnya ketahuan ikut tawuran antar pelajar, ujar Arief.


"Kalau nanti ada kedapatan siswa dari sekolah negeri di Kota Tangerang yang mengikuti tawuran, bisa jadi kepala sekolahnya yang akan kita pecat," kata Arief dilansir dari Tribun Jakarta, Sabtu (9/4/2022).


Arief menyampaikan sikap tegas seperti itu sehubungan dengan maraknya siswa/pelajar sekolah di Tangerang yang kedapatan tawuran dan masih menggunakan pakaian seragam sekolah.


"Kita rencanakan seperti itu (memecat kepala sekolah) karena kemarin ada anak-anak yang ketangkap terlibat tawuran dan mereka masih mengenakan seragam baju sekolah," sambungnya.


Arief menegaskan, sudah sepantasnya kepala sekolah yang mendapat sanksi jika anak didiknya melakukan kejahatan jalanan. Arief tak mau jika siswa yang terlibat tawuran itu yang dikenai sanksi dikeluarkan dari sekolah.


"Karena sesalah apapun anak-anak ini, mereka adalah masa depan bangsa. Dan karena mereka masih dalam bangku sekolah, jadi pihak sekolah lah yang harus membimbing masing-masing muridnya," ujar dia.


Namun Arief juga mengingatkan, bahwa peran Orangtua murid dalam turut mendidik anaknya juga sangat penting agar si anak tidak terlibat dalam kejahatan jalanan. "Untuk itu, saat ini Dinas Pendidikan Kota Tangerang juga tengah melaksanakan program kegiatan smart parenting di setiap sekolah".


Dengan program itu, orangtua siswa akan diundang ke sekolah setiap hari sabtu dan berbincang dengan para guru terkait perkembangan anak mereka. "Kewajiban memberi pengertian kepada anak juga bukan kewajiban tenaga didik saja, tapi juga orang tua siswa," ujar Arief. (NSP.Red/PR/Kmps).

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu