Menteri BUMN Erick Thohir ;
"Ada lebih dari 2.700 lowongan kerja yang akan di rekrutmen bersama, di lebih dari 40 BUMN Group pada tahun 2022 ini. Pantau Forum Human Capital Indonesia @fhci.bumn untuk pengumuman dan persyaratannya."
(Gambar) : Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir umumkan sebanyak 40 grup perusahaan BUMN akan membuka dan membutuhkan sebanyak lebih dari 2700 tenaga kerja yang berpotensi. |
Jakarta - Nusantarapos.id: Sebanyak 40 BUMN (Badan Usaha Milik Negara) membuka lowongan kerja mulai bulan ini. Total serapan tenaga kerja baru ini pun diperkirakan mencapai 2.700 orang.
Menteri BUMN, Erick Thohir, memastikan lowongan kerja yang dibuka perseroan ini untuk mewujudkan generasi yang siap menghadapi kebangkitan ekonomi menuju Indonesia emas di 2045.
"Ada lebih dari 2.700 lowongan kerja yang akan di rekrutmen bersama, di lebih dari 40 BUMN Group pada tahun 2022," bunyi keterangan dalam unggahan Erick Thohir di akun instagramnya, dikutip Minggu (3/4/2022).
Dia memastikan pihaknya terus memberi kesempatan bagi anak-anak muda untuk berkarir di BUMN. Tujuannya, agar generasi muda bisa mengasah potensi hingga berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
"BUMN akan terus menciptakan lapangan kerja. Kami memanggil teman-teman yang ingin belajar, mengembangkan diri, dan berkontribusi untuk bangsa, menuju Indonesia emas 2045," tutur Erick Thohir.
Di lain sisi, pembukaan lapangan kerja bagi kaum milenial agar mereka dapat terus mendukung keberlanjutan kepemimpinan di BUMN.
"Allah SWT memberikan pemikiran, hasil karya yang luar biasa kepada manusia tetapi umur ada batasnya. Artinya kontiniutas leadership dibutuhkan," ucap Erick.
Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir juga terus mendorong kinerja BUMN untuk menemukan inovasi-inovasi sehingga negara tidak lagi tergantung dengan impor.
"Seperti Bio Farma, kita bicara penemuan, baik vaksin dan obat-obatan buatan Indonesia. Sebab jika tidak, maka kita akan terus tergantung dengan obat-obat impor yang bahan bakunya 95 persen impor. Begitupun alat kesehatan juga impor," ujar Erick Thohir. (NSP.Red/PR/IN).
0 Komentar