21 Ramadhan Dikenang Sebagai Hari Dimana Syaidina Ali Dibunuh Dengan Cara Keji Dan Menjadi Noda Dalam Sejarah Islam


Illustrasi peperangan yang terjadi pada masa-masa Jayanya Peradaban Islam di Dunia.

Nusantarapos.id :
 
Tanggal 21 Ramadhan akan dikenang sebagai peristiwa paling keji dalam sejarah Islam.

Menurut sejarah Islam  pada hari tersebut, seorang putra terbaik Islam wafat, yakni Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib

Ia dibunuh dengan keji oleh seorang yang bernama Ibnu Muljam. 

Ibnu Muljam adalah seorang yang fasih Al-Qur’an dan berasal dari golongan Khawarij serta selalu mengklaim bahwa dirinya lah yang paling benar sendiri dalam menafsirkan Syari'at  Islam menurut Al Qur'an.

Ali bin Abi Thalib  merupakan orang pertama yang mengikuti jejak Rasulullah memeluk agama Islam, sahabat sekaligus menantu Rasulullah ini,  dicap sebagai sosok kafir dan bersalah oleh para pengikut kelompok Khawarij, terutama Ibnu Muljam.

Ia menikam Ali bin Abi Thalib usai salat Subuh pada 17 Ramadan atau 20 Ramadan—para sejarawan berbeda pendapat soal waktu penikamannya tersebut, dan wafat pada tahun ke-40 Hijriah atau 661 M.

Khawarij adalah Kelompok yang menentang kedua pemimpin Islam pada masa itu yakni, Syaidina Ali dan Khalifah dari Bani Umayyah bernama Muawiyah, serta menganggap diri paling benar. Selain dari kelompoknya salah dan kafir. 

Mereka merasa bahwa kelompoknya yang paling benar dalam melaksanakan Syari'at Islam sesuai dengan Al-Qur’an, dan selain mereka wajib diperangi karena telah mengotori hukum Allah.

Ibnu Muljam adalah bagian dari kelompok Khawarij dan kelompok ini berniat menghabisi keduanya, baik Ali bin Abi Thalib maupun Muawiyah. Kematian Ali pun jadi kabar memilukan bagi Umat Islam. Sosok yang selama ini dianggap sebagai sosok terbaik di sisi Rasulullah itu telah berpulang. 

Lautan manusia pun mengiringi kepulangannya. Muawiyah, sahabat sekaligus sosok yang kerap berseteru dengan Ali hingga menyebabkan perang Shiffin, pun menangis ketika mendengar Syaidina Ali telah berpulang.

Pembunuhan Paling Keji dalam Sejarah

Perisitwa wafatnya Syaidina Ali di tangan Ibnu Muljam pada bulan suci Ramadhan ini dianggap sebagai salah satu pembunuhan paling keji dalam sejarah Islam.  

Betapa tidak, ketika Syaidina Ali sedang menunaikan ibadah dan waktu itu bertepatan dengan bulan suci umat Islam, beliau malah dibunuh hanya karena beda pendapat dan pemahaman soal politik. 

Dikisahkan, Ibnu Muljam sengaja datang ke Kufah, Irak, tempat Syaidina Ali, untuk membunuhnya dengan membawa sebilah pedang yang sudah dilumuri dengan racun mematikan. 

Dalam buku Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah karya Prof Dr Abdussyafi Muhammad Abdul Lathif, diceritakan bagaimana Syaidina Ali akhirnya wafat akibat racun mematikan dari tebasan pedang Ibnu Muljam.

“Tebasan pedang beracun itu amat sangat mematikan, sehingga tiada harapan bagi Syaidina Ali untuk bisa selamat dan sembuh,” tulisnya. Ketika di penjara, tak sedikitpun Ibnu Muljam merasa bersalah. 

Bahkan, dikisahkan dirinya sempat bernegosiasi dengan Hasan, putra Ali bin Abi Thalib, untuk membunuh Muawiyah sebagai ganti kebebasannyaPeristiwa yang begitu memilukan ini juga menjadi noda dalam sejarah Islam. 

Kelak, sejarah akan mencatat, bahwa kelompok khawarij dan Ibnu Muljam inilah yang mengilhami kelompok-kelompok ekstremisme yang kerap berbuat keburukan dan kejahatan dengan mengatasnamakan agama. Wallahu a'lam. 

(NSP.Red/PR). Sumber : Kompas.com



Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu