Salah satu peziarah kubur, Solihan; "Kunjungan Ziarah ini setiap tahun kami lakukan jelang bulan suci Ramadhan, mendoakan kedua orangtua dan keluarga kami yang telah pergi mendahului, selain itu, agar kita juga dapat selalu mengingat bahwa Ajal (Kematian), setiap manusia pasti akan menghadapinya, hanya tinggal menunggu waktu saja".
(Ket. Gambar) : Salah satu pekuburan umat Muslim yang ada di Binjai, jelang bulan Ramadhan mulai ramai dikunjungi peziarah. |
Binjai - Nusantarapos.id: Tak lama lagi, umat Islam akan melaksanakan Ibadah Puasa 1443.H, seperti biasa jelang Ramadhan setiap tahunnya pekuburan umat Muslim pun ramai didatangi warga para peziarah.
Pantauan Nusantarapos dilokasi Pekuburan Muslim Rambung Barat Binjai Selatan - Kota Binjai, para peziarah bersama keluarga berdatangan, ada yang datang dari Kota Medan, dan daerah lainnya, karena memang disini alm.orangtua mereka dikebumikan, ujar Darma penjaga kuburan, Minggu (20/3/2022).
Sementara salah seorang peziarah, mengatakan, "Iya bang, orangtua kami disini di Kebumikan, mulai dari almarhum Kakek, Nenek, Babah (Abah/Ayah), mamak, Abang dan Adik saya, disini keluarga kami semua dikebumikan. Lihatlah, kuburan Abah sama mamak dan kakek disatukan disini", ungkap Solihan, salah seorang peziarah dari Medan, yang merupakan putra alm Adenan Buyung Hasibuan, wafat pada 18-4-1995. Sementara ibundanya, almarhumah, Hj.Nuraini, wafat, pada tanggal 26-7-2015, lahir, 31-12-1943.
Disinggung, kenapa jauh dari Medan ke Binjai di Kebumikan, sebelum di Medan, orangtuaku tinggal di Desa Rambung ini, lalu pindah ke Pasar 2 Padang Cermin Kecamatan Selesai, disana orangtuaku membangun Pesantren Al Muhajirin, namun seiring waktu kami pun berpindah tempat tinggal di Medan, dan kerap kali bolak-balik ke Pesantren, tutur Solihan, kenangnya, yang sempat menjadi pimpinan yayasan di Pondok Pesantren Al Muhajirin tersebut, pasca meninggal orangtuanya, kala itu.
"Kunjungan Ziarah ini setiap tahun kami lakukan jelang bulan suci Ramadhan, mendoakan kedua orangtua dan keluarga kami yang telah pergi mendahului, selain itu, agar kita juga dapat selalu mengingat bahwa Ajal (Kematian), setiap manusia pasti akan menghadapinya, hanya tinggal menunggu waktu saja," tambah Solihan.
Tidak ada kata tawar, kata tunggu, kalau sudah datang Ajal-nya pasti dikubur, kita harus Muhasabah Diri (Introspeksi Diri) sebelum Ajal menjemput kita, seberapa besar pahala, dosa, perbuatan yang sudah dilakukan selama ini, apakah baik atau buruk, bersedekah, dan lainnya sudah kah kita selalu berbuat kebaikan.
Artinya, kata Solihan yang merupakan Wakil Sekretaris PW Pemuda Muslim Sumut ini, kita harus lebih mengingat akan kematian, maka berbuat baik lah selalu, itulah yang menolong mu nanti tatkala telah tiada.
Oleh karenanya, perbanyak Ibadah, terlebih di Bulan Suci Ramadhan, teruslah berbuat kebaikan, dan selalu ingat Allah SWT dimana pun kita berada, kuncinya jangan tinggalkan sholat. Untuk melakukan yang lebih sempurna pelan-pelan dijalankan, agar 5 waktu berjalan dengan baik, kuncinya niat, kata Pria berkulit sawo matang ini, didampingi anak-anaknya, Abu Rizal, Muhammad Adenan Rifai, Maya Mutia Sari, Puspa Hidayah Fatulloh (Desi), Sofyan Hatta.(NSP.Red/S.03).
0 Komentar